Sabtu, 10 Oktober 2015

#SIP Tugas 3 Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

Nama                    : Laras Sati
Kelas                    : 4PA08
NPM                    : 14512161
Mata Kuliah         : Sistem Informasi Psikologi

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

Arsitektur Komputer
            Arsitektur komputer adalah ilmu yang sekaligus sebagai suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya. Dalam bidang teknik komputer, definisi arsitektur komputer adalah suatu konsep perencanaan dan juga struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer atau ilmu yang bertujuan untuk perancangan sistem komputer.

                   Arsitektur von Neumann atau Mesin Von Neumann adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von Neumann pada tahun 1903-1957. Arsitektur ini digunakan oleh hampir pada semua komputer pada saat ini. Arsitektur Von Neumann ini menggambarkan komputer dengan 4 bagian utama, yaitu: Unit Aritmatika & Logis (ALU), unit kontrol, memori, & alat masukan & hasil (secara kolektif dinamakan I/O). Bagian tersebut dihubungkan oleh berkas kawat, “bus”. Arsitektur komputer merupakan suatu hal yang sangatlah penting karena dapat memberikan berbagai atribut-atribut pada sistem komputer, hal tersebuti tentunya sangat dibutuhkan bagi perancang ataupun user software sistem dalam mengembangkan suatu program.

Komponen komputer dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1.    Input
Input (Masukan) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer yang berupa signal input atau maintenance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan.
2.    Pemroses
Sebuah komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk kedalam komputer.
3.    Penyimpanan
Sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data baik sementara atau selamanya.
4.    Output
Output (Keluaran) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara. Macam-Macam alat penunjang output :
Ø keyboard berfungsi memasukkan data baik berupa huruf, angka, atau symbol. Mouse berfungsi sebagai cursor, petunjuk, menggambar dan menjalankan perintah pada setiap program.
Ø Alat mouse  ini dinamakan mouse karena berbentuk tikus dan mempunyai kecepatan seperti tikus.
Ø TouchPad berfungsi sebagai mouse jari pada laptop atau notebook.
Ø Joystick berfungsi untuk memasukkan data berupa perintah khususnya pada saat kita bermain game.
Ø Scanner memiliki fungsi yang hampir sama dengan fotokopi, hanya saja jika hasil fotokopi keluar dalam bentuk kertas tetapi jika scanner keluar dilayar komputer atau laptop.
Ø Prosesor berfungsi seperti otak manusia, hanya saja prosesor adalah otak komputer.
Ø VGA card berfungsi untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor.
Ø RAM (Random Access Memory) berfungsi untuk menyimpan data yang hanya bersifat sementara saja.
Ø Hardisk berfungsi untuk menyimpan data selamanya atau menetap. Bila komputer telah dimatikan datanya tidak akan hilang seperti RAM.
Ø Monitor berfungsi untuk menampilkan data atau informasi baik berupa gambar, huruf, atau yang lain-lain.
Ø Printer berfungsi untuk mengeluarkan data atau informasi berupa kertas yang bergambar, huruf, atau yang lain.
Ø Speaker berfungsi untuk mengeluarkan data atau informasi berupa suara.
Ø Headphone memiliki fungsi yang hampir sama dengan speaker hanya saja memilik kapasitas suara yang lebih kecil.
Ø Proyektor memiliki fungsi yang hampir sama dengan monitor tetapi proyektor menampilkan data dengan cara memancarkan cahaya ke layar proyektor.

Kelebihan arsitektur komputer :
1.    Informasi yang sudah tersimpan tidak tercampur dengan informasi yang lainnya
2.    Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memunculkannya kembali
3.    Multi user, artinya sistem ini dapat digunakan oleh beberapa orang dalam waktu yang bersamaan
4.    Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu yang bersamaan
5.    Menggunakan teknologi time-sharing

Kekurangan arsitektur komputer :
1.    Memerlukan tempat yang besar untuk menyimpan
2.    Harganya mahal
3.    Membutuhkan waktu yang lama dalam memproses serta daya listrik yang besar

Stuktur Kognisi Manusia
            Pengertian cognitive structure (struktur kognitif) adalah struktur internal yang mengatur interaksi individu dengan lingkungan; tindakan yang diinternalisasikan. Secara garis besar kognisi manusia sangat berkaitan erat dengan otak. Otak manusia terdiri dari batang otak, dua belahan otak besar (hemisfer kanan dan kiri) dan serebelum atau otak kecil. Masing-masing bagian atau struktur terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih rinci dan mempunyai fungsi khusus. Proses mental manusia merupakan sistem fungsional kompleks dan tidak dapat dilokalisasi secara sempit menurut bagian otak terbatas, tetapi berlangsung melalui partisipasi semua struktur otak, dan setiap struktur mempunyai peranan tertentu sendiri untuk organisasi sistem fungsional itu.

            Untuk meningkatkan kualitas otak diperlukan stimulasi khusus pula dari bagian-bagian tersebut. Stimulasi otak pada hakikatnya adalah proses pembelajaran (learning process) dan pada gilirannya mempengaruhi kemampuan intelektual dan kemampuan beradaptasi manusia terhadap lingkungannya. Otak bekerja secara keseluruhannya dengan menggunakan fungsi dari seluruh bagian. Namun demikian, ada bagian-bagian tertentu yang mempunyai peranan menonjol dalam proses berpikir dan bertindak tertentu. Pembagian komponen intelek/fungsi luhur menjadi 5 komponen yakni bahasa, memori, visuospasial, emosi dan kognisi didasarkan pada teori lokalisasi dan spesialisasi bagian/fungsi otak

Kekurangan struktur kognitif manusia :
Manifestasi gangguan fungsi kognitif dapat meliputi gangguan pada aspek bahasa, memori, emosi, visuospasial dan kognisi.
1.    Gangguan Bahasa
Gangguan bahasa yang terjadi pada demensia terutama tampak pada kemiskinan kosa kata. Pasien tak dapat menyebut nama benda atau gambar yang ditunjukkan padanya (confrontation naming), tetapi lebih sulit lagi untuk menyebutkan nama benda dalam satu kategori (categorical naming), misalnya disuruh menyebut nama buah atau hewan dalam satu kategori. Sering adanya diskrepansi antara penamaan konfrontasi dan penamaan kategori dipakai untuk mencurigai adanya demensia dini. Misalnya orang dengan cepat dapat menyebutkan nama benda yang ditunjukkan tetapi mengalami kesulitan kalau diminta menyebutkan nama benda dalam satu kategori, ini didasarkan karena daya abstraksinya mulai menurun. 

2.    Gangguan Memori
Gangguan mengingat sering merupakan gejala yang pertama timbul pada demensia dini. Pada tahap awal yang terganggu adalah memori barunya, yakni cepat lupa apa yang baru saja dikerjakan. Namun lambat laun memori lama juga dapat terganggu. Dalam klinik neurologi fungsi memori dibagi dalam tiga tingkatan bergantung lamanya rentang waktu antara stimulus dan recall, yaitu:
Ø Memori segera (immediate memory), rentang waktu antara stimulus dan recall hanya beberapa detik. Disini hanya dibutuhkan pemusatan perhatian untuk mengingat (attention).
Ø Memori baru (recent memory), rentang waktunya lebih lama yaitu beberapa menit, jam, bulan bahkan tahun.
Ø Memori lama (remote memory), rentang waktumya bertahun-tahun bahkan seumur hidup.

3.    GangguanEmosi
Sekitar 15% pasien mengalami kesulitan melakukan kontrol terhadap ekspresi dari emosi. Tanda lain adalah menangis dengan tiba-tiba atau tidak dapat mengendalikan tawa. Efek langsung yang paling umum dari penyakit pada otak terhadap kepribadian adalah emosi yang tumpul, ”disinhibition”, kecemasan yang berkurang atau euforia ringan, dan menurunnya sensitifitas sosial. Dapat juga terjadi kecemasan yang berlebihan, depresi dan hipersensitif

4.    Gangguan Visuospasial
Gangguan ini juga sering timbul dini pada demensia. Pasien banyak lupa waktu, tidak tahu kapan siang dan malam, lupa wajah teman dan sering tidak tahu tempat sehingga sering tersesat (disorientasi waktu, tempat dan orang). Secara obyektif gangguan visuospasial ini dapat ditentukan dengan meminta pasien mengkopi gambar atau menyusun balok-balok sesuai bentuk

5.    Gangguan Kognisi
Fungsi ini yang paling sering terganggu pada pasien demensia, terutama gangguan daya abstraksinya. la selalu berpikir kongkrit, sehingga sukar sekali memberi makna peribahasa. Juga daya persamaan (similarities) mengalami penurunan.

Anatomi dan fisiologi kognitif
Salah satu yang membedakan manusia dengan mahluk lain adalah dalam fungsi luhur. Otak manusia jauh berbeda dengan otak binatang, karena adanya korteks asosiasi yang menduduki daerah antar berbagai korteks perseptif primer. Untuk memahami perubahan perilaku yang terjadi pada pasien dengan penyakit, sangat penting mengetahui anatomi dan fisiologi dari bagian-bagian otak yang menghasilkan dan memelihara perilaku yang normal. Terdapat empat tingkatan perilaku, yaitu:
1.    Pertama adalah kesadaran atau basic arousal. Fungsi ini diatur oleh Ascending Activating System yang terdiri dari formasio retikularis batang otak, talamus, sistem limbik dan korteks.
2.    Kedua adalah kebutuhan dasar (basic drives) dan insting hidup (survival instinct), yang terdiri antara lain makan, tidur, mempertahankan diri, dan prokreasi. Fungsi ini diatur oleh hipotalamus dan struktur-strutur lain yang berhubungan dengan sistem limbik. Termasuk di sini adalah emosi dan memori.
3.    Ketiga adalah intelektual, yaitu suatu kompleks dari kualitas manusia tingkat tinggi yang terdiri dari proses tingkat tinggi dalam kalkulasi, berpikir abstrak, membangun bahasa dan persepsi. Struktur utama untuk fungsi tersebut terdapat pada korteks serebri.
4.    Keempat adalah perilaku sosial dan kepribadian, suatu kompleks perilaku yang merupakan interaksi dari semua tingkatan perilaku dan integrasi dari semua sistem di otak

Fungsi kognitif mempunyai empat item utama yang dapat dianalogkan dengan kerja dari komputer, yaitu :
1.    Fungsi reseptif, yang melibatkan kemampuan untuk menseleksi, memproses, mengklasifikasikan dan mengintegrasikan informasi.
2.    Fungsi memori dan belajar, yang maksudnya adalah mengumpulkan informasi dan memanggil kembali.
3.    Fungsi berpikir adalah mengenai organisasi dan reorganisasi informasi.
4.    Fungsi ekspresif, yaitu informasi-informasi yang didapat dikomunikasikan dan dilakukan.

Referensi
Ø H.S, D. Suryadi. (1994). Pengantar Arsitektur Komputer. Depok: Gunadarma
Ø Margaret E. Gredler, learning and instruction: teori dan aplikasi, Jakarta: kencana, 2011 halaman 540
Ø Hartono B. Konsep dan pendekatan masalah kognitif pada usia lanjut: Terfokus pada deteksi dini. Dalam: Cognitif problem in elderly. Temu Regional Neurologi Jateng-DIY ke XIX, 2002: 1-6
Ø Purwadi T. Manajemen penderita Mild Cognitive Impairment (MCI). Simposium Demensia. Pertemuan Ilmiah Nasional Neurogeriatri Pertama. Jakarta. 2002: 7-14.
Ø Lamsudin R. Demensia vaskuler. Tinjauan aspek serebrovaskuler-patologi, kriteria, diagnosis, epidemiologi, faktor ririko, pencegahan dan pengobatan. Berkala Neuro Sains, 1999; vol 1 (1): 1-10.
Ø Gunawan B. Pendidikan kedokteran berkelanjutan. Up date on neurologi 2002. Surabaya. 2002: 10-1.



#SIP Tugas 2 Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

Nama                    : Laras Sati
Kelas                    : 4PA08
NPM                    : 14512161
Mata Kuliah         : Sistem Informasi Psikologi

Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

Informasi

            Informasi sangat erat sekali dengan yang namanya teknologi. Kata informasi mempunyai pengertian yang sangat luas hal yang sangat tidak bisa di pungkiri bahwa informasi tidak bisa di pisahkan dari kata teknologi. Seperti istilah informasi yang secara umum kita ketahui maka seiring perkembangan jaman yang semakin modern kata informasi sangat sering terdengar dan sangat berkembang pesat, karena itu perkembangan itu membuat informasi membentuk sebuah era informasi.

            Dalam pembahasan yang lain informasi secara Etimologi, Dalam kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion pada tahun 1387 yang mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Dalam hal lain informasi ini juga merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.

            Informasi mungkin bisa menjadi sebuah fungsi penting  manusia yang dimana didalamnya mengandung sebuah unsur penting untuk membantu mengurangi rasa cemas pada seseorang yang membutuhkan pengetahuan atau hal yang ingin diketahui. Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Pengertian Informasi menurut para ahli :
1.    Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. 
2.    Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
3.    Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
4.    George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
5.    Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.
6.    Lani Sidharta (1995: 28) berpendapat bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.
7.    Menurut Anton M. Meliono (1990: 331) informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan.
8.    Menurut George H. Bodnar (2000: 1) informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
9.    Menurut Tata Sutabri, informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
10.              Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
11.              Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
12.              Raymond Mc.leod menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat  ini atau mendatang.

Jenis-Jenis Informasi :
a.    Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan,  adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
1.    Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.
2.    Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain. 
3.    Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll),

b.    Informasi berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur, foto, ataupun lukisan abstrak.

c.    Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. 

d.   Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.

e.    Berdasar penyampaian :
1.    Informasi yang disediakan secara berkala
2.    Informasi yang disediakan secara tiba-tiba
3.    Informasi yang disediakan setiap saat
4.    Informasi yang dikecualikan
5.    Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan

Fungsi informasi diantaranya :
1.    Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna,
2.    Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan,
3.    Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi.


Sistem Informasi Psikologi

            Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang dengan tata cara sedemikian rupa yang dikombinasikan dari manusia dengan menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang berhubungan dengan fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengen dalian yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan baik untuk mengenai perilaku yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung. Contoh dari sistem informasi psikologi yang berbasis komputer adalah situs theinkblot.com.Pada situs ini, terdapat penyajian tes Rorschach online.

            Psikologi sendiri berbicara tentang manusia. jika digabungkan, sistem informasi psikologi mencangkup : Hardware, Software, People, Procedurs , Data dan manusia. Hardware dan software sebagai mesin sedangkan prosedur dan manusia sebagai pelaku, Dan data berfungsi sebagai jembatan dari keduanya. Dimana semua merupakan proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat di ubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti dalam sebuah penelitian. Sistem informasi bisa dimanfaatkan oleh pelaku psikologi untuk membantu mereka saat penghitungan skor dalam beberapa tes psikologi.


Referensi
Ø Cerdas berbahasa Indonesia, Hal : 130-131, Penerbit : Erlangga.2006.Jakarta, Penulis : Engkos Kosasih)
Ø Drs. H. Abu Ahmadi. 2003. Psikologi umum. Jakarta: PT Rineka Cipta Muhibbinyah. 2001. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ø Ladjamudin, Bin Al-Bahra. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Graha Ilmu :  Yogyakarta.
Ø Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum (edisi revisi 2009). Jakarta: RINEKA CIPTA


#SIP Tugas 1 Etika Menulis Artikel Online

Nama                    : Laras Sati
Kelas                    : 4PA08
NPM                    : 14512161
Mata Kuliah        : Sistem Informasi Psikologi

Etika Menulis Artikel Online

            Menulis adalah sesuatu hal yang tidak dapat pisisahkan dari yang namanya manusia, salah satunya adanya penulisan dalam artikel yang dimana berkorespondensi apalagi buku yang pastinya dalam pengerjaannya tetap menggunakan aturan. Secara teori umum atau dasar pastinya kita semua yang bersekolah sudah pernah mendapatkan ilmu tata bahasa. Jadi secara umum jika orang yang menulis harus menggunakan kata-kata ataupun peribahasa yang baik serta uang bisa dimengerti khususnya untuk orang awam.Di luar dari itu dalam penulisan artikel perlu adanya etika, agar setiap orang mempunyai batasan-batasan penulisan yang kemungkinan bisa merugikan orang lain.

            Apalagi pada jaman sekarang ini manusia tidak dapat dipisahkan dari yang namanya berinternet. Pastinya dalam hal ini ruang lingkup penulisan bisa semakin luas karna pembacanya bisa melihat secara langsung dengan praktis. Maka dari itu potensi untuk mempelajari etika ataupun aturan harus di perlebarkan supaya semua pembaca merasakan dampak yang positif. Dalam pembahasan kali ini juga pasti saling berhubungan erat dengan jurnalistik  dan media massa karena dari kata online itu sendiri yang termasuk dalam media massa.

            Media massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel ofmass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

Ciri-ciri (karakteristik) media massa adalah :
1.    Disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas)
2.    Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas)
3.    Tetap atau berkala (periodisitas)
4.    Berkesinambungan (kontinuitas)
5.    Berisi hal-hal baru (aktualitas).

Jenis-jenis media massa yaitu :
1.    Media Massa Cetak (Printed Media)
2.    Media Massa Elektronik (Electronic Media)
3.    Media Online (Cybermedia)

Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan tentang etika dan kode etik dalam penulisan pada sebuah media adalah sebagai berikut :

1.    Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar
Gunakanlah bahasa yang sopan pada saat menulis sebuah artikel atau berita di sebuah media online. Karena internet tersambung dengan akses yang mencakup seluruh dunia. Dimana artikel atau berita yang kita muat pada internet dapat dibaca oleh siapapun dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita tidak menggunakan bahasa yang sopan maka cara pandang seseorang terhadap kita akan berdampak buruk pada pribadi serta lingkungan kita sendiri. Janganlah menyingkat sebuah kata dalam pengetikan suatu artikel. Seperti kata “yang” disingkat menjadi “yg”, “kepada” menjadi “kpd dan lain sebagainya. Hal itu hanya membuat pusing seseorang yang membaca artikel kita.

2.    Gunakan huruf kapital (capslock) seperlunya

Gunakanlah huruf kapital pada penulisan seperlunya. Karena jika kita menuliskan dengan menggunakan huruf kapital secara dominan, kata yang tertulis dapat berarti lain bagi seseorang yang membacanya. Sebaiknya tulislah berita atau artikel dengan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Karena pembaca sangat tertarik terhadap suatu artikel atau berita yang ditulis secara komunikatif. Bahasa yang baik dan benar pun memudahkan pembaca mengerti maksud dan inti dari sebuah berita yang disampaikan oleh kita sebagai penulis.

 

3.    Menggunakan EYD yang sesuai

Selain menggunakan bahasa yang sopan, penulisan dalam media pun harus menggunakan EYD yang sesuai. Dikarenakan penulisan yang menggunakan EYD secara yang sesuai pun dapat memudahkan pembaca untuk mengerti inti dari sebuah tulisan yang kita tulis. Dan juga dapat memberikan kesan yang positif terhadap pribadi si penulis. Tak jarang sebuah tulisan di media online digunakan untuk referensi tulisan bagi seseorang. Jadi jika sebuah artikel yang di tulis tidak memperhatikan EYD dengan baik sebagus apapun isi dari artikel tersebut orang lain tidak akan menjadikannya sebagai referensi.



Berikut ini kode etik jurnalistik dituangkan beberapa peraturan yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
1.    Bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
2.    Menempuh cara-cara yang profesional.
3.    Menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
4.    Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
5.    Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
6.    Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
7.    Memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
8.    Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
9.    Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
10.              Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
11.              Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.


Referensi
Ø  WS., Titik. 2003. Kode Etik/ Tanggung Jawab Penulis. Yogyakarta: Pink Books, PUSBUK, dan Taman Melati.
Ø  Sumadira, Haris .2008. Jurnalistik Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Ø  Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Press, Bandung, 2001; Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Simbiosa Bandung, 2009.
Ø  Wibowo, Wahyu. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika. Jakarta: Kompas Media Nusntara.