Selasa, 29 Desember 2015

#SIP Tugas 9 AI dan Sistem Pakar

Nama                    : Laras Sati
Kelas                    : 4PA08
NPM                    : 14512161
Mata Kuliah         : Sistem Informasi Psikologi

AI dan Sistem Pakar
Hubungan Artificial Intelligen dengan Sistem Pakar
            Menurut Turban pada tahun 1995, Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Permasalahan yabng di tanganin seorang pakar jelas bukan hanya alogaritma, namun lebih dari itu seorang pakar biasanya menyelesaikan masalah yang lebih rumit dan pemahamannya sulit utuk di pahami. Sistem pakar juga demikian, bukan hanya berisi alogaritma namun juga pengetahuan dan aturan.
            Sistem pakar biasanya sering digunakan dalam bidang ekonomi, kepentingan bisnis, keungan, tegnologi dan kedokteran. Pada dasarnya sistem pakar di terapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Ternyata banyak aktivitas pemecahan masalah yang dilakuakn sistem pakar diantaranya decicion makning (pembuat keputusan), knowledge fusing (pemaduan pengetahuan), designing (mendisain), planning (perencanaan), forecasting (perakitan), regulating (pengaturan), controlling (pengendalian), diagnosing (mendiagnosa), prescribing (perumusan), explaining (penjelasan), adbvising (pemberian nasihat), dan tutoring (pelatihan). Selain itu sistem pakar juga bisa menjadi asistem seorang pakar (atau saingan).
Definisi sistem pakar

Dalam wikipedia, Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.
Beberapa tokoh yang mendefinisiskan sistem pakar diantaranya, Martin dan Oxman pada tahun 1988,mendefinisikan “sistem pakar sebagai sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanyadapat di pecahkan oleh seorang pakar”. William Stubblefield dan George F. Lugger tahun 1993, menjelaskan bahwa s ”istem pakar adalahsuatu program yang dapat menirukan seorang pakar”. E Fraim Turban, menjelaskan bahwa “sistem pakar adalah sebuah program yang mengkomputerisasikan laporan yang mencoba untuk menirukan proses pemikiran dan pengetahuan dari pakar-pakar dalam menyelesaikan masalah”. Garratano dan Riley tahun 1989, menjelaskan bahwa ”sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar”.

Ciri-ciri Sistem Pakar
1.        Terbatas pada domain keahlian tertentu (bidang yang spesifik),
2.        Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti dan lengkap,
3.        Dapat mengemukakan rangkaian alasan – alasan yang diberikan dengan cara yang bisa dipahami,
4.        Berdasarkan aturan atau rule tertentu,  Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap agar bisa menghasilkan informasi yang lebi baik dan akurat,
5.        Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah, Keluarnya bersifat anjuran.
6.        Outpunya bersifat mesihat atau anjuran, tergentung dari dialog user.
7.        Knowladge base dan inference engine terpisah.

Keuntungan Sistem Pakar  vs Kelemahan Sistem Pakar

Keuntungan
kelemahan
Membuat orang yang masih awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar
Membuat nilai seorang pakar akan berkurang, karena keahliannya di gantikan teknlogi
Meningkatkan produktifitas akibat meningkatnya kualitas hasil kerja
Sulit dikembangkan, kerena ketersediaan pakar dibidangnya kurang
Menghemat waktu kerja
Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
Menyederhanakan pekerjaan
Sistem pakar sulit untuk dibuat
Memperluas jangkauan dari keahlian seorang pakar
memerlukan pertimbangan dan kesimpulan berdasarkan data yang tidak lengkap
Bisa melakukan proses secara berulang dan otomatis.
Mengidentifikasi aturan inferensi yang diperlukan tergantung pada kerjasama dari seorang ahli
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
Sistem pakar tidak dapat melakukan observasi, hanya berdasarkan teknik wawancara.
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
 Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
Memiliki reliabilitas

Jenis-jenis Sistem Pakar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGfe40aHrnoM9ONTeZXYDN3yEl-eNKw_b2BhYxn09FDwoZn1LAtCkGBvsN_F0vohG_vGkL6gtBO7-yyYFRo2ECksrmbqFy7tcHH9riPfT-kXKhEj-kLGCm1aEWpWqq6gVytRPA8UZfENGd/s200/doraemonrobot3_500x332.jpg

1.         Interpretasi          : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor.
2.        Prediksi                : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan.
3.        Diagnosis             : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala (symptoms).
4.        Disain                   : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala.
5.        Planning               : Merencanakan tindakan
6.        Monitoring           : Membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan. 
7.        Debugging           : Menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.
8.        Reparasi               : Melaksanakan rencana perbaikan.
9.        Instruction            : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar.
10.    Control                 : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem.

Contoh Sistem Pakar 
1.        MYCIN               : Diagnosa penyakit
2.        DENDRAL         : Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
3.        XCON & XSEL  : Membantu konfigurasi sistem komputer besar
4.        SOPHIE               : Analisis sirkit elektronik
5.        Prospector            : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan                                                  menemukan deposit.
6.        FOLIO                 : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok                                 broker dan investasi.
7.        DELTA                : Pemeliharaan lokomotif listrik disel

Komponen Sistem Pakar
1.        Sub-sistem Penambah Pengetahuan.
2.        Basis Pengetahuan, merupakan suatu jenis basis data yang dipergunakan untuk manajemen pengetahuan. Basis data ini menyediakan fasilitas untuk kleksi,organisasi dan pengambilan pengetahuan terkomputerisasi.
3.        Mesin Inferensi, merupakan elemen inti dari sistem intelejensia buatan.
BlackBoard, merupakan memori atau lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data Interface.

4.        Subsistem Penjelasan, merupakan kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasan harus dapat menyediakannya yang secara interaktif menjawab pertanyaan pengguna .
5.        Subsistem Penyaring Pengetahuan. Seorang pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya. Pada Sistem Pakar, swa-evaluasi ini penting sehingga dapat menganalisa alasan keberhasilan atau kegagalan pengambilan kesimpulan serta memperbaiki basis pengetahuannya.

ELIZA
            ELIZA salah diperkenalkan oleh Joseph Weizenbaum tahun 1966. ELIZA merupakan  program komputer dan sebuah contoh awal dari primitif pengolahan bahasa alami . ELIZA dioperasikan oleh tanggapan pengolahan pengguna untuk script, yang paling terkenal yang DOKTER,simulasi dari psikoterapis Rogerian . Menggunakan informasi hampir tidak ada tentang pemikiran manusia atau emosi, DOKTER terkadang memberikan mengejutkan mirip manusia interaksi.

PARRY
            PARRY adalah sebuah contoh awal dari sebuah chatterbot, oleh psikiater Kenneth Colby. Parry Colby, Hilf, Webber dan Kraemer tahun 1972, mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
            Program menerapkan model mentah dari perilaku skizofrenia paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi, dan keyakinan. Hal ini juga diwujudkan strategi percakapan, dan dengan demikian, PARRY adalah sebuah program yang jauh lebih serius dan maju daripada ELIZA. Itu digambarkan sebagai "ELIZA dengan sikap"
            Pada awal tahun 1970, PARRY diuji dengan menggunakan variasi dari Turing Test.  Sekelompok psikiater yang berpengalaman menganalisis kombinasi pasien nyata dan komputer yang menjalankan PARRY melalui teleprinter . Kelompok lain dari 33 psikiater ditunjukkan transkrip percakapan. Kedua kelompok kemudian diminta untuk mengidentifikasi mana dari "pasien" yang manusia dan yang program komputer. Psikiater mampu membuat identifikasi yang benar hanya 48 persen dari waktu .

NETtalk
            NETtalk adalah jaringan saraf tiruan. Yang merupakan adalah hasil penelitian yang dilakukan pada pertengahan 1980 oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg. Maksud di balik NETtalk adalah untuk membangun model sederhana yang mungkin menjelaskan kompleksitas tugas-tugas belajar tingkat kognitif manusia, dan pelaksanaannya sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan tugas yang sebanding.
            NETtalk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan.NETtalk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehinnga dinamakan NETtalk. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras- keras.  Para penulis mencatat bahwa belajar membaca melibatkan mekanisme kompleks yang melibatkan banyak bagian dari otak manusia.
            NETtalk tidak secara khusus model tahapan pengolahan citra dan pengenalan huruf dari korteks visual. Sebaliknya, ia menganggap bahwa surat telah pra-diklasifikasikan dan diakui, dan urutan surat ini terdiri dari kata-kata tersebut kemudian ditampilkan ke jaringan saraf selama pelatihan dan selama pengujian kinerja. Adalah tugas NETtalk untuk belajar asosiasi yang tepat antara pengucapan yang benar dengan urutan tertentu huruf berdasarkan konteks di mana huruf tersebut akan muncul. Dengan kata lain NETtalk belajar untuk menggunakan huruf sekitar fonem saat diucapkan yang memberikan isyarat untuk pemetaan dimaksudkan fonemik nya.

Langkah mendesain sistem pakar
Mengidentifikasi masalah, Tahapan identifikasi merupakan tahapan untuk menganalisa permasalahan yangada. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi, mengkarakterisasi, dan mendefinisikan masalah sistem akan diharapkan untuk memecahkan masalah dan kemudian partisi ke yang sesuai sub-tugas. Dan  Ditentukan batasan masalah yang akan dianalisa, sistem pakar yang terlibat, sumber daya yangdiperlukan dan tujuan yang akan dicapai.

Bagan Langkah Sistem Pakar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOESWNhAuclbmPDr-nS808dKAtR3Z7TqOOn7GEwt__EFKSbfC28fvMeAyIOUECgf58U1stqNHDJbmZGcBtB98aE4kdPlV4IgROR4XsTqXt9LQQ7PSk_gkcVsFulMa4e6gThODW1YPE1lIs/s640/sistem+pakar.jpg

            Konseptualisasi fase, Setelah masalah didefinisikan, sumber daya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, penerapan sistem, dan pengujian sistem diidentifikasi, dari konsep tersebut  unsur-unsur yang terlibat akan dirinci dan dikaji hubungan antara unsur serta mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk mencapai sebuah solusi yang terbaik. Sumber daya yang khas mencakup pengetahuan, waktu, fasilitas komputasi, dan uang. Karena sistem pakar yang mahal dan satu menciptakan membutuhkan waktu yang cukup, studi kelayakan sering dilakukan sebelum pekerjaan berlangsung melampaui titik ini. Selain mengidentifikasi sumber daya, analis sistem pakar atau desainer juga mengidentifikasi tujuan sistem dan tujuan. Hal ini membantu untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan tujuan eksplisit karena pendekatan desain tertentu, seperti pencarian heuristik, luas pencarian, pencarian mendalam, dan penalaran adalah tujuan-driven. dimana pengetahuan dan pakar menentukan konsep yang kemudian dikembangkan menjadi suatu sistem pakar.
            Tahap Formalisasi, Tahap formalisasi melibatkan konsep kunci pemetaan, sub-masalah, dan karakteristik arus informasi diisolasi selama konseptualisasi menjadi representasi yang lebih formal berdasarkan pengetahuan teknik pemecahan masalah dan berbagai alat dan kerangka representasi pengetahuan. Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi ruang solusi (domain dengan koleksi semua kemungkinan solusi), ruang hipotesis (ruang solusi hipotetis), yang mendasari model, dan karakteristik dari data.
            Untuk menentukan struktur ruang hipotesis, para analis sistem atau desainer harus merumuskan konsep (pengetahuan dalam format abstrak yang dapat digunakan untuk memandu proses pencarian atau penalaran) dan menentukan bagaimana mereka bergabung untuk membentuk hipotesis. Konsep memberikan petunjuk tentang sifat dari ruang seperti seolah-olah itu terbatas, jika sebuah hirarki harus dipertimbangkan, jika tingkat tertentu abstraksi dapat diterapkan, dan jika kelas tertentu dari konsep tersebut harus dihasilkan. Teknik pencarian seperti pencarian buta, pencarian heuristik, dan abstrak ruang solusi yang sering digunakan. Penalaran teknik seperti bangunan asumsi, bangunan pembenaran, dan kendala dan teknik tujuanmembantu untuk mengidentifikasi model yang mendasari proses yang digunakan untuk menghasilkan solusi dalam domain.
            Sistem fase desain, Selama fase desain sistem (kadang-kadang disebut fase desain logis) analis atau desainer menentukan bagaimana sistem akan memenuhi persyaratan diidentifikasi selama tiga fase sebelumnya. Biasanya, laporan dan output lainnya sistem harus menghasilkan didefinisikan terlebih dahulu. Fase ini mirip dengan tahap desain dalam siklus pengembangan sistem kehidupan tradisional. Catatan, bagaimanapun, bahwa skema representasi yang digunakan untuk menggambarkan pengetahuan berbeda dari metodologi tradisional.
            Sistem tahap pengembangan, Sebuah prototipe sistem pakar dibuat selama pengembangan sistem (atau desain fisik) tahap. Tahap ini mirip dengan tahap pengembangan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional.
            Pengujian dan tahap evaluasi, Selama fase ini, sistem prototipe dievaluasi. Fase ini sejajar tahap pengujian dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional. Namun, di samping alat-alat pengujian dan teknik yang dijelaskan dalam Bagian VII, sistem pakar menggunakan teknik pengujian dinamis untuk memverifikasi penalaran atau proses inferensi.
            Prototipe revisi fase, Sistem pakar berkembang dari waktu ke waktu, menyerukan revisi hampir konstan, seorang ahli sifat sistem berbagi dengan prototipe kebanyakan. Berdasarkan hasil dari tahap pengujian atau evaluasi, konsep dan hubungan yang halus, ruang solusi, model, dan karakteristik data reformalized, dan sistem ini didesain ulang.

Referensi
Ø  Herianto, T. (1993).teknik pemograman turmbo Prolog. Yogyakarta: AndiOffset.
Ø  Kusrini, R. (2006).Sistem pakar dan teori aplikasi. Yogyakarta: AndiOffset.
Ø  Fattah, H,A.(2009).Rekayasa sistem pengenalan wajah. Yogyakarta: AndiOffset.
Ø  McLeod, Jr., Raymond., Schell, George.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Ø  Ma’arif, M. S., Tanjung, H.(2003). Manajemen Operasi. Jakarta :Gramedia
Ø  Solso, R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K. (2009). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga
Ø  Matthews, Robert. (2008). 25 gagasan Besar sains yang mengubah dunia kita. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar