Kamis, 03 Oktober 2013

Tugas 1 Psi & Teknologi Internet


Nama                   : Laras Sati
Kelas                   : 2PA08
NPM                    : 14512161        
Mata Kuliah        : Psi & Teknologi Internet

Jelaskan tentang Netiquette (Flaming, Trolling, Junking) dan cari contoh kasus yang berkaitan dengan Netiquette.

Pengertian Netiquette
Apa Itu Netiquette
Netiquette merupakan etika dalam menggunakan internet. Internet sebagai sebuah kumpulan komunitas diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet.
Sebenarnya Netiquette in adalah hal yang umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.
Mudahnya Etika dalam menggunakan Internet. Perlu diketahui dalam berinternet yang tentunya diakses kumpulan orang yang saling berinteraksi lewat dunia maya diperlukan aturan yang akan menjadi pedoman, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet. Sehingga kita dapat memanfaatkan internet secara postif dan benar.
Dalam pelaksanaanya Netiquette sering dipopulerkan oleh Ahli IT Indonesia bapak Onno W Purbo dan Menkominfo RI dengan slogannya “Internet Sehat”  yang salah satu isinya Jika bertemu teman chat sebaiknya di tempat umum, batasi pemberian info pribadi, dan jangan mengakses konten ilegal.
Ada juga lagunya untuk mensosialisasikan program Internet Sehat yaitu “Internet sehat menambah ilmu kita Wawasan luas bermakna Internet sehat semua jadi dekat Menuju keajaiban dunia Gunakan internet untuk kita meraih dunia.”

Beberapa aturan yang ada pada Netiquette ini adalah:
- Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, mungkin dapat dimulai dari mengamankan komputer anda dengan memasang anti virus atau personal firewall.
- Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengupload data pribadi anda. ada baiknya anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju adalah dijamin keamanannya. dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu,:
- jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
- jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalnya melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit
- jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
- jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
-jangan flamming, trolling, junking saat berforum.
- kita semua manusia, bahkan saat berada di Internet sekalipun. Jangan pernah lupa bahwa orang yang sedang membaca e-mail atau posting Anda adalah manusia dengan perasaan yang bisa saja terluka. Berikut ini beberapa kata kunci yang dapat diingat bersama:
Adalah tidak baik untuk melukai perasaan orang lain. Cobalah untuk tidak mengirim komentar yang bernada menyerang tapi bersikaplah saling membangun.
Jangan pernah mengetik isi pesan Anda dengan menggunakan huruf besar semua, meskipun itu hanya pesan singkat, balasan ke suatu posting di forum, atau di dalam sebuah e-mail. Dengan menulis pesan menggunakan huruf besar semua, sama artinya Anda sedang berteriak (kecuali ternyata bukan itu yang Anda maksudkan). Jika Anda tidak bermaksud seperti itu, yakinkan dengan tegas dan katakan ke orang bahwa Anda sedang tidak berteriak. Ingatlah, bahwa orang tidak dapat mengetahui apa isi hati Anda tanpa menjelaskan apa yang sedang Anda lakukan.
Jangan pernah mengirim e-mail atau mengirim posting apapun yang tidak layak Anda katakan ke orang lain. Internet bukanlah tempat untuk mencari pertengkaran. Banyak orang di luar sana yang sama-sama membutuhkan informasi berguna, jadi jangan coba-coba untuk mencari gara-gara. Tolong, ya… Wink
Ingatkan orang lain jika melakukan flaming. Bagi yang belum tahu apa itu flaming, berikut ini definisi sederhananya. Flaming adalah ketika seseorang atau sekelompok orang mengekspresikan hal-hal negatif mengenai situasi tertentu. Alasan untuk mengingatkan orang yang melakukan hal ini adalah karena beberapa orang mungkin tidak tahu jika orang tersebut sedang melakukan flaming. Maksudnya di sini adalah, lingkungan Internet tidak seperti Anda sedang duduk dengan orang lain dan saling berhadap-hadapan, lalu mengatakan orang lain itu gila atau Anda jengkel terhadap sesuatu. Jadi tolong beritahu orang lain jika dia sedang melakukan flaming. Kita berusaha untuk sama-sama mengurangi kemungkinan adanya konfrontasi di Internet.
- Ikuti aturan seperti di kehidupan nyata Anda saat online.
Bersikap dan bertindaklah dengan selalu memperhatikan etika, dan jangan buru-buru menyimpulkan sesuatu. Orang yang sedang berada di Internet datang dari berbagai penjuru dunia dan memiliki perbedaan pandangan terhadap sesuatu. Bersikaplah terbuka untuk mendengarkan orang lain dan apa yang mereka katakan. Ini adalah Internet, jadi cobalah untuk mempelajari hal-hal yang baru Smile. Melanggar hukum berarti telah melakukan Netiquette yang buruk. Itu yang pelu diingat!
- Ingatlah di mana Anda berada ketika Anda sedang online.
Netiquette bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Tidak semua orang mengikuti aturan yang sama. Jadi, selalulah bersikap terbuka dan jika dibutuhkan, bersikaplah kritis tapi tetap konstruktif (membangun), dan bukan bersikap sebaliknya (negatif). Jika Anda berada di suatu wilayah topik pembicaraan pada forum atau chating, jangan buru-buru langsung mengirim komentar. Cobalah untuk menangkap ide dari apa yang sedang terjadi atau sedang dibahas. Setelah Anda merasa yakin dan berpikir bahwa Anda siap untuk menambahkan informasi/komentar yang berguna, baru kirim posting. Posting yang terlalu dini dapat berpotensi menyebabkan flaming (karena Anda sedang berusaha untuk memahami sesuatu secara nyata, padahal Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi di forum).
- Hormatilah orang lain ketika Anda sedang online.
Tidak masalah bahwa apa yang sedang Anda pikirkan merupakan hal yang paling penting dari segalanya, tapi jangan berharap orang lain setuju dengan Anda. Kirimkanlah posting Anda ke group yang sesuai. Jika Anda tidak dapat menemukan group yang sesuai dengan itu dan Anda merasa bahwa posting itu harus Anda kirim, yakinkan bahwa Subject dari posting Anda sesuai dengan isi posting Anda, sehingga orang lain tahu bahwa posting Anda tidak mengganggu topik diskusi saat itu.
Cobalah untuk tidak bertanya hal-hal yang bodoh di suatu kelompok diskusi. Jika hal itu merupakan pertanyaan yang sederhana yang jawabannya dapat dicari dari Google, jangan kirim posting Anda. Di sisi lain, jika posting Anda merupakan sebuah tipe pertanyaan yang memerlukan jawaban dalam bentuk opini atau pendapat, hal itu berbeda. Yakinkan orang lain bahwa Anda ingin memperoleh pendapat atau opini dari orang lain atas pertanyaan Anda, dan saya yakin orang akan senang membantu permasalahan Anda.
Bacalah FAQ (Frequently Asked Questions) atau Pertanyaan yang Sering Diajukan. Sekitar 90%, semua pertanyaan yang diajukan dapat dijawab melalui bagian FAQ. Bahkan jika Anda tidak menduga bahwa Anda akan mendapatkan jawabannya di sana, periksa dulu di FAQ. Berdasarkan pengalaman orang pada umumnya, pertanyaan mereka dapat terjawab jika membaca FAQ.
Jika lebih cocok, gunakan e-mail pribadi daripada mengirim posting ke group. Jika ada sesuatu yang perlu Anda tanyakan atau komentari tapi menurut Anda hal itu tidak perlu atau tidak penting untuk diketahui oleh orang lain, kirim e-mail kepada orang yang bersangkutan tadi. Saya yakin, orang yang Anda kirimi e-mail tadi juga akan senang jika dia memperoleh e-mail dari Anda, tidak melalui forum.

Contoh kasus Netiquette di Indonesia : 
- Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain
Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, “pencurian” account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya “benda” yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.

- Membajak situs web
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan. Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1) situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk menjerat cracker ini?

- Probing dan port scanning.
Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau “probing” untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan. Apakah hal ini dapat ditolerir (dikatakan sebagai tidak bersahabat atau unfriendly saja) ataukah sudah dalam batas yang tidak dapat dibenarkan sehingga dapat dianggap sebagai kejahatan? Berbagai program yang digunakan untuk melakukan probing atau portscanning ini dapat diperoleh secara gratis di Internet. Salah satu program yang paling populer adalah “nmap” (untuk sistem yang berbasis UNIX, Linux) dan “Superscan” (untuk sistem yang berbasis Microsoft Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga bahkan dapat mengidentifikasi jenis operating system yang digunakan.

- Virus
Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia. Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Kasus virus ini sudah cukup banyak seperti virus Mellisa, I love you, dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang Indonesia yang membuat virus (seperti kasus di Filipina)? Apakah diperbolehkan membuat virus komputer?

- Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack
DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Bagaimana status dari DoS attack ini? Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank menjadi tidak berfungsi. Akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari berberapa (puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari DoS attack saja. Kejahatan yang berhubungan dengan nama domain

Nama domain (domain name) digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan merek dagang. Namun banyak orang yang mencoba menarik keuntungan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Pekerjaan ini mirip dengan calo karcis. Istilah yang sering digunakan adalah cybersquatting. Masalah lain adalah menggunakan nama domain saingan perusahaan untuk merugikan perusahaan lain. (Kasus: mustika-ratu.com) Kejahatan lain yang berhubungan dengan nama domain adalah membuat “domain plesetan”, yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. (Seperti kasus klikbca.com) Istilah yang digunakan saat ini adalah typosquatting.

- IDCERT (Indonesia Computer Emergency Response Team)
Salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan. Masalah keamanan ini di luar negeri mulai dikenali dengan munculnya “sendmail worm” (sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah Computer Emergency Response Team (CERT). Semenjak itu di negara lain mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT Indonesia.

- Sertifikasi perangkat security
Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea Information Security Agency.

Flaming
Apakah Artinya Flaming itu???
Adalah tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung user lainnya atau berarti memanas-manasi keadaan suatu tempat sehingga terjadi perdebatan. 

Trolling
Internet troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya. Istilah ini diturunkan dari frasa "trolling for newbies" dan trolling for fish, yang pertama kali muncul di Usenet. Istilah ini juga sering disalahgunakan untuk memojokkan lawan diskusi dalam debat-debat panas dan sering juga disalahterapkan untuk mereka yang tidak peduli terhadap etika.
Trolling sering dideskripsikan sebagai versi online dari eksperimen pelanggaran, dimana batas-batas sosial dan aturan etiket diabaikan. Mereka yang mengaku sebagai troll sering memposisikan diri sebagai Devil's Advocate, gadflies atau culture jammers, untuk menantang pendapat umum atau asumsi umum dari forum yang mereka ikuti, dengan tujuan untuk mengalihkan atau mengenalkan cara berpikir yang baru.
Troll sering digambarkan sebagai orang yang berada di lingkungan yang salah. Namun hal ini sering diakibatkan karena kesalahan atribusi mendasar, karena seringkali tidak mungkin untuk mengetahui identitas sebenarnya dari individual yang mengikuti debat online. Mengingat umumnya troll yang serius sebenarnya 'mengetahui' batas-batas sosial, maka sulit untuk memposisikan mereka sebagai orang yang berada di lingkungan yang salah, karena sebenarnya mereka sangat fasih terhadap tujuan-tujuannya.

Riset dan studi: Trolling sebagai pengalihan identitas
Sejarah Awal
Sebelum adanya pengarsipan Usenet oleh DejaNews, catatan tentang trolling tidak begitu jelas, karena sedikitnya bukti yang dapat dipelajari. Baru setelah ini, semua arsip diskusi di Usenetdapat dipelajari oleh para peneliti. Kasus yang paling awal, kemungkinan adalah debat AlexAndJoan (1982-1983) di forum CompuServe. Van Gelder, wartawan dari majalah Ms.mendokumentasikan kejadian tersebut dalam artikelnya pada tahun 1996.
Alex (yang dalam kehidupan nyatanya adalah seorang psikiater yahudi berusia 50-an yang pemalu dari New York) berpura-pura sebagai wanita yang sangat bombastik, anti-agama, menggunakan kursi roda dan bisu yang bernama Joan "dalam rangka untuk berhubungan yang lebih baik kepada pasien wanitanya". Hal ini berlangsung selama dua tahun, dan "Joan" menjadi sebuah karakter yang sangat detail dengan berbagai hubungan emosional dengan user lainnya. Kemudian menjadi berantakan saat "Joan" menghubungkan salah satu kawan onlinenya untuk terlibat affair dengan Alex.
"Even those who barely knew Joan felt implicated—and somehow betrayed—by Alex's deception. Many of us on-line like to believe that we're a utopian community of the future, and Alex's experiment proved to us all that technology is no shield against deceit. We lost our innocence, if not our faith." (Van Gelder, 1996, p.534)
Trolling pada 1990-an
Referensi awal tentang trolling di Google Usenet archive adalah oleh Mark Miller kepada user lain yang bernama Tad, (1990, February 8) [1]:
"You are so far beyond being able to understand anything anyone here says that this is just converging on uselessness. The really sad part is that you really believe that you're winning. You are a shocking waste of natural resources - kindly re-integrate yourself into the food-chain...you mindless flatulent troll."
Pada awal 1990-an, frasa "trolling for newbies" menjadi populer di grup Usenet alt.folklore.urban, dimana penggunaannya sedikit berbeda dengan penggunaan istilah tersebut saat ini; saat itu, istilah ini digunakan sebagai 'inside-joke', biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan atau subjek yang sudah sangat usang sehingga cuma user baru yang menanggapinya secara jujur. Ada lagi yang mengembangkan istilah tersebut untuk mengacu kepada praktik memainkan peran sebagai orang yang sangat kurang informasi atau salah arah, bahkan dalam newsgroup dimana orang tersebut bukan merupakan pengikut aktif, namun sering ditekankan bahwa hal ini hanya mengacu pada usaha-usaha yang dilakukan utnuk mencapai tujuan tertentu, bukan hanya provokasi sederhana biasa. Dalam konteks ini, istilah troll biasanya mengacu pada aksinya, bukan pelakunya.
Adalam literatur yang lebih serius, praktik trolling pertama kali didokumentasikan oleh Judith Donath (1999), yang menggunakan beberapa contoh anekdot dari berbagai newsgroup Usenet dalam diskusinya. Paper Donath memaparkan keambiguan identitas dalam "virtual community" [2]:
"In the physical world there is an inherent unity to the self, for the body provides a compelling and convenient definition of identity. The norm is: one body, one identity. ... The virtual world is different. It is composed of information rather than matter."

Donath memberikan ringkasan tentang pengalihan identitas:
"Trolling is a game about identity deception, albeit one that is played without the consent of most of the players. The troll attempts to pass as a legitimate participant, sharing the group's common interests and concerns; the newsgroups members, if they are cognizant of trolls and other identity deceptions, attempt to both distinguish real from trolling postings and, upon judging a poster a troll, make the offending poster leave the group. Their success at the former depends on how well they—and the troll—understand identity cues; their success at the latter depends on whether the troll's enjoyment is sufficiently diminished or outweighed by the costs imposed by the group.
"Trolls can be costly in several ways. A troll can disrupt the discussion on a newsgroup, disseminate bad advice, and damage the feeling of trust in the newsgroup community. Furthermore, in a group that has become sensitized to trolling—where the rate of deception is high—many honestly naïve questions may be quickly rejected as trollings. This can be quite off-putting to the new user who upon venturing a first posting is immediately bombarded with angry accusations. Even if the accusation is unfounded, being branded a troll is quite damaging to one's online reputation." (Donath, 1999, p. 45)[3]
Menyebut seseorang sebagai troll berarti membuat asumsi tentang motif penulis yang sesungguhnya tidak mungkin ditentukan, sementara menyebutkan sebuah posting sebagai troll berarti menggambarkan penerimaan terhadap suatu posting tanpa membuat asumsi tentang motifnya. Ringkasnya, baik si penulis maupun hasil tulisannya, sering disebut sebagai troll jika isinya membangkitkan kemarahan orang lain.
Istilah troll adalah sangat subyektif, beberapa posting akan terlihat sebagai trolling oleh sebagian orang, sementara oleh orang lainnya dianggap sebagai kontribusi yang berarti. Contohnya, troll dapat memainkan Devil's advocate dengan cara menyatakan opini konservatif di forum yang liberal. Tingkah laku yang dapat dianggap sebagai luapan emosional dalam satu lingkungan juga sering disebut sebagai troll.
Troll juga sering digunakan untuk mendiskreditkan posisi yang berseberangan dalam suatu argumen. Hal ini dapat menghasilkan argumentasi ad hominem; seorang troll yang memeng berniat mungkin dapat mempertahankan posisi kontroversial hanya karena ia telah berhasil menantang opini yang dianggap umum.
Secara umum, sebaiknya menyarankan user untuk menghindari memberi makan troll, atau menghindari godaan untuk merespon. Menanggapi sebuah troll akhirnya membawa diskusi keluar topik, dan memberikan troll dengan perhatian terhadap tujuan utamanya. Ketika pemburu troll berhadapan dengan para troll, biasanya yang mengabaikan menjawabnya dengan "YHBT. YHL. HAND.", atau "You have been trolled. You have lost. Have a nice day." Namun, mengingat para pemburu troll (seperti troll juga) adalah sering merupakan tukang cari konflik, yang rugi sesungguhnya bukanlah para pemburu troll, melainkan pengguna forum lainnya yang menginginkan tidak ada konflik sama sekali.
Literatur mengenai resolusi konflik menyarankan bahwa memberi label troll kepada peserta dalam diskusi Internet justru dapat memperpanjang kelakuan yang tidak diinginkan. Seseorang yang ditolak oleh kelompok sosial, baik secara online maupun "IRL", sering kemudian mengambil peran antagonistik terhadapnya, dan tetap mencari cara lain untuk mengganggu atau membangkitkan kemarahan anggota grup itu. Label "troll", yang sering dianggap sebagai simbol penolakan sosial, dengan demikian dapat memperpanjang aksi trolling.
Hasil yang lebih baik umumnya diraih jika pengguna mengambil peran moderator dan menunjukkan kelakuan yang lebih konstruktif dengan cara tidak menghakimi dan tidak konfrontasional. Troll menjadi bersemangat kepada pemburu troll, dan menjadi frustasi dengan adanya ignorers, dan kedua emosi ini tidak menghasilkan hasil yang bermanfaat kepada forum. Terlibat dalam troll menghasilkan "flame wars". Troll yang frustasi oleh "strategi abai" dapat kemudian meninggalkan forum, atau dapat menjadi lebih 'membakar' hingga mereka mendapat respon.

Junking
Apakah Artinya  JUNK  itu???
adalah kata kata yang tidak berguna untuk dipost dan apalagi niatnya cuma sekedar buat nambahin jumlah post yang gak penting.
A :  TET tot
B :  bla bla

Sumber :
- http://imadina.web.id/2011/09/netiquette/
- http://seilfiahmoo.blogspot.com/2010/10/apa-itu-netiquette.html
- http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/07/10/keamanan-sistem informasi- cybercrime/
- http://shift-7.blogspot.com/2012/09/apakah-artinya-oot-junk-sara-flaming-dan-hoax.html
- dokterbagus.com/2008/08/02/netiquette/
- yeawedo.com/netiquette.htm
- n-sports.blogspot.com/2011/12/aturan-netiquette.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar