Nama :
Laras Sati
Kelas :
3PA08
NPM :
14512161
Mata Kuliah :
Psikologi Manajement
Analisis Manajement Di Perusahaan Samsung
1. Profil Perusahaan
a) CEO Perusahaan Samsung
Dr.
Oh-Hyun Kwon resmi ditunjuk sebagai Chief Executive Officer di Samsung Electronics
Co. oleh Dewan perusahaan Direksi pada tanggal 8 Juni 2012. Selain mengawasi
perusahaan dalam perannya sebagai CEO dan sebagai Vice Chairman dia terus
memimpin Device Solutions Division of Samsung Electronics, yang terdiri dari
tiga bisnis utama: Memori, Sistem LSI dan LED. Sejak Dr Kwon bergabung bisnis
semikonduktor Samsung Electronics pada tahun 1985, ia telah memainkan peran
penting dalam kemajuan pesat Samsung Electronics di industri semikonduktor. Ia
berhasil memimpin pengembangan industri 64MB DRAM pertama pada tahun 1992, dan
dipromosikan menjadi Vice President unit Samsung Memory Device Technology tiga
tahun kemudian. Pada tahun 1998, Dr Kwon diangkat Senior Vice President dan
kepala bisnis System LSI
Division ASIC.
Pada
tahun 2000, ia menjadi Executive Vice President dan kepala Teknologi LSI. Pada
bulan Januari 2004, Dr Kwon ditunjuk sebagai Presiden dan General Manager dari
System LSI Division. Selama 10 tahun di Divisi Sistem LSI, Dr Kwon memperoleh
pengakuan khusus atas pencapaian pangsa pasar atas display driver ICs, aplikasi
prosesor dan sensor gambar CMOS. Pada bulan Mei 2008, Dr Kwon diangkat sebagai
President of Semiconductor Business (sekarang Device Solutions). Pada bulan
Desember 2011, ia dipromosikan menjadi Vice Chairman of Samsung Electronics.
Dr
Kwon telah banyak menerbitkan makalah pada konferensi dan simposium termasuk
ISSCC, Simposium VLSI, dan IEDM. Dia juga memberikan kontribusi keahliannya
untuk sejumlah jurnal teknis pada topik semikonduktor terkait. Dr Kwon memiliki
gelar B.S. Teknik Elektro dari Seoul National University, gelar M.S. dari
Teknik Elektro di KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Teknologi),
dan Ph.D. dari Teknik Elektro, Stanford University.
b) Sejarah Perusahaan
Sejarah Samsung bermula
pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987) berasal dari keluarga
pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan
Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh
karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong). Perusahaan yang
di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor pusatnya ke Seoul
pada tahun 1947. Ketika pecah Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan
memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang,
pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di
Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol. Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai
pemimpin industri dalam berbagai bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan
ritel. Pada akhir 1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi industri
elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co
Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung
Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon.
Produk pertama adalah
satu set televisi hitam-putih. Pada tahun 1980, Perusahaan Samsung membeli
Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat telekomunikasi.
Produk awalnya adalah Switchboards. Fasilitas ini telah berkembang menjadi
sistem manufaktur telepon dan faks dan menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung.
Mereka telah menghasilkan lebih dari 800 juta ponsel. Perusahaan mereka
dikelompokkan bersama di bawah Samsung Electronics Co, Ltd pada 1980-an. Pada
akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam
penelitian dan pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan
untuk terdepan dalam industri elektronik global. Pada tahun 1982, Samsung
membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984,
samsung membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung membangun
sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di
Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996. Secara total, Samsung
telah menginvestasikan $ 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan investasi
asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal terbesar di
Amerika Serikat.
Investasi baru samsung
di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar. Samsung mulai bangkit sebagai
perusahaan internasional pada 1990-an. cabang konstruksi Samsung mendapatkan
kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101
di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee Kun-hee
menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan
operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu
elektronik, teknik, dan bahan kimia. Pada tahun 1996, Grup Samsung membeli
kembali Sungkyunkwan University foundation. Dibandingkan dengan perusahaan
besar Korea lainnya, Samsung selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang
relatif tidak berpengaruh besar. Namun, Samsung Motor dijual kepada Renault
karena mengalami kerugian yang signifikan. Pada tahun 2010, saham Renault
Samsung 80,1 persen dimiliki oleh Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh
Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980-an
1990-an. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries (KAI), hasil penggabungan antara
lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung Aerospace, Daewoo Heavy
Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company.
Samsung menjadi produsen
terbesar memory chips di dunia pada tahun 1992, dan pembuat chip dunia terbesar
kedua setelah Intel. Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen
terbesar di dunia membuat panel layar liquid-crystal. Pada tahun 2006, S-LCD didirikan
sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan
pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan
pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Samsung
Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen
elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan sekarang peringkat ke 19 di dunia
secara keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah Nokia
dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar terkemuka di Amerika
Utara dan Eropa Barat. Keberhasilan Samsung sebagai sebuah penyedia teknologi
terus berkembang melalui delapan puluhan seperti Samsung Electronics telah
bergabung dengan Samsung Semikonduktor dan Telekomunikasi. Dengan cara ini
diaspal menuju terus kuat di pasar internasional dengan produk teknologi tinggi
yang akan menjadi pokok di setiap rumah.
Perkembangan ini
berlanjut saat dekade berikutnya sebagai Samsung terus melampaui batas dan
restrukturisasi rencana bisnis untuk mengakomodasi adegan global. Mengadopsi
bentuk baru manajemen terbukti menjadi perpindahan yang bijaksana bagi
perusahaan sebagai produk berjalan mereka pada daftar harus top-have dalam
berbagai bidang mereka. TV-LCD, tabung gambar, printer Samsung dan produk
teknologi tinggi lainnya akuisisi menjadi terkenal karena mereka berkualitas
tinggi. Ketika Samsung berkelana ke industri LCD pada tahun 1993, menjadi yang
terbaik di dunia. Metode yang sangat baik perusahaan pengendalian kualitas
inilah yang membuatnya berhasil dalam menyediakan hanya produk terbaik untuk
seluruh dunia. Ini berlaku sebuah "Berhenti Line" sistem dimana
setiap orang bisa menghentikan proses produksi dalam hal bahwa produk ditemukan
kurang lancar. Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya sebagaioperator terbaik di dunia "itu"
teknologi. Its tenaga kerja berkualifikasi tinggi masih mengupayakan yang
terbaik dalam bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses
besar dalam pembuatan. Rahasia sukses terus perusahaan dalam peningkatan
konstan struktur manajemen dan penerapan filosofi-nya: "Kami akan
mencurahkan sumber daya manusia dan teknologi untuk menciptakan produk dan
jasa, sehingga memberikan kontribusi kepada masyarakat global yang lebih
baik."
c) Visi, Misi Dan Tujuan
Visi dari SAMSUNG
adalah “Memimpin pergerakan konvergensi digital.”. Samsung meyakini bahwa
melalui inovasi teknologi saat ini, samsung akan menemukan solusi yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka
kesempatan—bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang
berkembang untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan
agar masyarakat dapat menemukan peluang baru. Tujuan Samsung adalah
mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar
baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus menjadikan Samsung sebagai
pemimpin digital yang terpercaya
Misi Samsung Menjadi
“digital-εCompany” yang terbaik. Samsung tumbuh menjadi perusahaan global dengan
menghadapi tantangan secara langsung. Dalam tahun-tahun kedepan, orang-orang
kami yang berdedikasi akan terus menghadapi banyak tantangan dan memberikan
ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk dan layanan yang memimpin pasar.
Kecerdasan mereka akan terus menjadikan Samsung sebagai perusahaan global yang
menguntungkan dan bertanggung jawab.
Tujuan Samsung adalah Market leader number
one in sales, volume, and market share.
Yakni menjadi pemimpin pasar dalam bisnis elektronik dengan volume penjualan
nomor satu; Best distribution network, yakni memiliki jaringan
distribusi yang luas; Mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien
yang menciptakan pasar baru; Terus menjadikan Samsung sebagai pemimpin digital
yang terpecaya.
2. Marketing Mix Perusahaan
Ø Produk
Samsung lebih memilih untuk memciptakan produk-produk high-end yang tentu
saja menawarkan stylish best-practice products. Produk-produk tersebut antara
lain DRAM, SRAM, Flash memory, CDMA mobile phones, TFT-LCDs, Computer monitors,
Big-screen TVs, VCRs, DVD players, MP3 players, Microwave ovens, dan lain-lain.
Ø Price
Samsung lebih menekankan pada kualitas produk, sehingga penentuan harga
ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas masing-masing produk tersebut.
Ø Place
Berhubungan dengan pendistribusian produk kepada konsumen, Samsung tidak
lagi menggunakan outlet-outlet distribusi yang murah seperti Wal-Mart dan
Target, melainkan mempercayakannya pada level yang lebih tinggi Samsung
upmarket seperti Best Buy dan Circuit City.
Ø Promotion
Dalam rangka rebranding, Samsung telah mengurangi 55 agency periklanan
dan hanya memusatkannya pada satu perusahaan. Samsung menandatangani kontrak $
400 juta dengan Madison Avenue firm, Foote, Cone & Belding Worldwide.
Perusahaan tersebut bertugas untuk menciptakan sebuah global brand
image untuk Samsung yaitu sebagai pembuat stylish best-practice products.
3. Analisis Internal Perusahaan
Perusahaan berfokus pada lima aspek utama, yaitu :
Ø Hardware
Samsung lebih menekankan untuk memproduksi
Hardware dan
memilih untuk tidak mengembangkan kepemilikan software dan
konten seperti musik, film dan video games. Meskipun
software dinilai mempunyai profit margin yang lebih besar dan siklus hidup yang
lebih lama. Namun, strategi Samsung adalah focus pada hardware dan perangkatnya
dan berkolaborasi dengan provider konten ketika sudah tepat.
Ø Integrasi vertical
Samsung melakukan
outsource ke external supplier dan
lebih serius pada kegiatan manufaktur yang mandiri. Samsung
berpikir bahwa dengan menguasai manufaktur yang
mandiri, maka akan dapat menghasilkan advanced
products. Oleh karena itu Samsung pun berani
menginvestasikan dananya untuk pabrik chip.
Samsung
juga sangat perhatian untuk menekan biaya serendah
mungkin. Salah satunya terwujud
dalam pemilihan lokasi, Samsung
mengoperasikan 12 pabrik/manu faktur
di China pada tahun 2003 dan juga
India dengan tujuan mengambil keuntungan yang
berlimpah
dengan tarif upah kerja SDM yang murah terutama pada sektor teknologi.
Samsung
sangat cerdik mencegah komoditas supaya
tidak terjebak, yaitu dengan mengkostumisasi/mengkombinasikan
produksi sebanyak mungkin. Sebagai contoh
sebagian dari memori chip yang diproduksi
adalah special order untuk Dell, Microsoft bahkan Nokia. Sebagai
hasilnya, harga rata-rata Samsung adalah 17% diatas level
industri. Begitu pula pada pasar telepon seluler. Sementara rata-rata bisnis
elektronik lainnya melakukan outsource pada manufaktur dan focus
pada core competencies nya, Samsung lebih
fokus pada manufaktur sebagai kompeten utamanya.
Ø Digital Product Innovation
Samsung sangat gemar melakukan inovasi, salah
satu inovasinya yaitu dengan melakukan perubahan teknologi analog ke digital.
Dengan fokus berinvestasi di produk teknologi digital, Samsung dapat
memposisikan produk-produknya sebagai produk premium. Samsung juga menerapkan
Sashimi Theory yaitu menjual dengan harga
tinggi pada hari pertama disaat masih fresh, namun menurunkan
harganya secara dramatis setelahnya karena produk sudah tidak lagi fresh.
Ø Diversifikasi produk
Samsung
bertujuan untuk menaikkan harga dan profit margin dengan menjual produk-produk
yang berkualitas tinggi, tidak hanya ditekankan pada teknologi baru, tapi juga
desain. Ini membutuhkan strategi inovasi yang dapat menghasilkan produk-produk
yang baru dan menarik. CEO Yun memutuskan bahwa Samsung hanya akan menjual
produk-produk high-end, sehingga membutuhkan investasi dengan jumlah besar
untuk penelitian. Penerapan inovasi desain tersebut tidak hanya untuk
produk-produk final consumer, tapi pada input-input yang penting.
Oleh
karena itu, diversifikasi produk membuat Samsung menjadi berbeda
dari kompetitornya sehingga Samsung dapat masuk dalam
setiap kategori elektronik. Diversivikasi memungkinkan
Samsung ikut bermain di siklus chip
yang juga dipakai oleh beberapa produsen elektronik lainnya.
Dengan strategi memposisikan produk yang
terperinci, maka Samsung akan semakin mudah untuk memasarkan kepada
segmen yang tepat.
Ø Digital-Convergence Strategy
Samsung
memusatkan perusahaannya untuk bermain di
produk teknologi digital. Ia pun berhasil berdiri sebagai leader
dalam era digital.
Samsung’s
Digital Convergence mengacu pada dua trend, yaitu
menggabungkan beberapa teknologi ke dalam satu
produk utama (major product) dan beberapa
teknologi yang terhubung dalam satu jaringan. Sebagai contoh Palm OS yang
digabungkan dengan Cell phone dan Cell
phone yang digabungkan dengan kamera menjadi tipe SPH-i700. Dengan
pemusatan pada teknologi digital, maka akan membawa kepada jaringan
dimana-mana.
4. Analisis Eksternal
Perusahaan
Samsung vs Sony
Sejak 2003 penjualan Sony cukup stagnan atau cenderung
turun. Selain itu profitabilitas merosot sejak tahun 1997. Penyebabnya adalah
Sony tidak pernah lagi meluncurkan produk-produk inovasi baru. Perusahaan
tersebut gagal berinvestasi secara dini dan agresif dalam mengembangkan
produk-produknya yang menyebabkan kalahnya persaingan dengan perusahaan-perusahaan
lain.
Lain halnya dengan Samsung, Samsung
merupakan sebuah perusahaan yang tidak sebesar Sony namun menawarkan
produk-produk unggulan dan berkinerja hebat. TV dan produk electronics Samsung
juga dikenal karena kualitasnya yang bagus. Samsung menduduki peringkat pertama
untuk semikonduktor dan cukup tinggi peringkatnya untuk monitor LCD dan TV LCD.
Samsung berhasil menemukan tren utama dalam industri elektronik dan
berinvestasi secara agresif. Oleh karena itu kondisi keuangan Samsung dapat
dikatakan lebih baik daripada Samsung.
Sony memiliki sejarah meluas ke luar
negeri yang lebih banyak daripada Samsung. Sony memiliki banyak pabrik produksi
di luar negeri di seluruh dunia, Samsung memang kalah dari Sony dalam segala
aspek globalisasi. Namun Samsung lebih sigap memanfaatkan peluang-peluang dan
merancang strateginya, sebagai contoh strategi dalam menciptakan
brand-marketing, dalam bidang sponsorship, R n D, dan desain produknya.
5. Analisis SWOT; Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman) :
a) Strength :
Ø
Samsung memiliki
brand image yang melekat dikalangan masyarakat
Ø
Samsung telah
memprakarasai Era Digital
Ø
Teknologi yang
diciptakan mengikuti perkembangan jaman
Ø
Samsung senantiasa
melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya
Ø
Samsung menawarkan
produk-produk yang berkualitas
Ø
Desain produk-produk
Samsung sangat baik dan di unggulkan
Ø
Adanya diversifikasi
produk
Ø
Harga produk-produk
Samsung bervariasi dan rata-rata terjangkau
Ø
Samsung merupakan
supplier high end mobile headset
Ø
Samsung merupakan
pemegang pangsa pasar gobal terbesar untuk tiga belas item diantara produk
Samsung, termasuk semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA
Ø
Samsung telah membuat
kemajuan bersejarah di bidang R&D lini semikonduktor, termasuk flash memori
dan non memori, semikonduktor pesanan, DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD
terbaik di kelasnya, telpon seluler, peralatan digital dll
Ø
Samsung mengadakan
partnership dengan Amerika dan perusahaan ternama.
b) Weakness :
Ø
Samsung harus terus
menerus memaintain semua biaya untuk tetap sukses
Ø
Investasi tinggi pada
kativitas R&D (menginvestasikan paling sedikit 9% dari pendapatan penjualan
pada aktivitas R&D)
Ø
Budaya korporasi yang
tidak fleksibel
Ø
Pengalaman dalam
mengelolah perusahaan global masih terbatas
Ø
Adanya tekanan yang
ketat pada karyawan untuk mancapai sasaran
Ø
Samsung tidak
memiliki strategi marketing, masalah penyebaran produk akan meningkat
Ø
Samsung belum
memiliki banyak pengalaman pada televisi berteknologi tinggi pada segmen tsb
Ø
Samsung belum
memiliki jaringan penjualan dan pelayanan yang sebanding dengan pesaingnya
c)
Opportunity :
Ø
Produk-produk yang
ditawrarkan Samsung merupakan produk keperluan rumah tangga yang dicari
Ø
Era digital yang
terus berkembang di jaman yang semakin modern
Ø
Adanya peningkatan
permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupaka suatu
kebutuhan
Ø
Tingkat gengsi pada
masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih
Ø
Pengaruh globalisasi yang
mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas
Ø
Permintaan masyarakat
pada produk-produk yang gaya, best practice, simple dan respon yang cepat pada
perubahan pasar
Ø
Samsung memiliki
program yang memperkuat pikiran dan mendorong kreativitas generasi muda
d) Threat :
Ø
Adanya ketergantungan
produk-produk lokal pada negara tertentu sehingga pasar sulit ditembus
Ø
Kekuatan merk lain
yang lebih dahulu menguasai pasar
Ø
Munculnya
produk-produk baru dari perusahaan lain yang lebih inovatif
Ø
Adanya produk-produk dari
perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih mudah dengan kualitas yang
tidak kalah bagus
Ø
Ketidakstabilan
perekonomian tiap-tiap negara
Ø
Era globalisasi yang
mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia
Ø
Konsumen memiliki
banyak pilihan terhadap merk lain
Ø
Lingkungan bisnis
yang sangat tidak pasti dan pasar yang semakin kompetitif
Ø
Terjadinya krisis
financial yang menyebabkan turunya daya belia masyarakat
Ø
Kompetisi intens pada
produk televisi berwarna
Ø
Budaya Korea yang
lebih menekankan hirerki yang dapat menghambat ide-ide kreatif atau pendapat
yang berbeda
6. Analisis Strategi
Berdasarkan
data dari hasil analisis SWOT maka penentuan kebijakan strategi SAMSUNG sesuai
dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut, baik kondisi internal maupun
kondisi eksternal. Hasil dari Key Performance Indicator juga menunjukkan bahwa
pencapaian masing-masing strategi u nit bisa menunjukkan hasil yang sangat
baik. Beriku ini analisa analisa dari masing-masin g strategi unit
tersebut :
Ø
Untuk menciptakan
produk baru untuk pelanggan yang sama dimana produk baru ditujukan untuk segmen
kalangan menengah , SAMSUNG melakukan inovasi teknologi guna mempercepat
segala akses internet yang dibutuhkan pelanggan serta kualitas dari
produk itu sendiri tetap unggul sehingga pelangga meningkat khususnya
Asia
Ø
Dalam usaha
meningkatkan pangsa pasar, SAMSUNG berambisi untuk menguasai pasar ponsel
dunia. Berbagai macam bentuk strategi pemasaran pun dilakukan guna menarik
konsumen. Dimana saat ini semakain gencar-gencarnya peminat android dengan OS
yang semakin hari semakin canggih. Ini yang membuat SAMSUNG unggul sampai saat
ini khususnya di pasar Asia
Ø
Selain produk yang
sudah ada dan beredar di pasar ponsel, SAMSUNG tetap menambah produk-produk
baru yang sejenis hanya melakukan inovasi produk dan teknologi OS yang
digunakan. Sehingga tercipta produk berseri dengan harga yang kompetitif.
Dimana setiap tahun permintaan akan kebutuhan gadget terus meningkat.
Ø
Agar SAMSUNG mampu
bersaing dengan produk yang lain, SAMSUNG terus menggali ide-ide baru dengan
menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan dengan pangsa pasar
yang berbeda, seperti alat-alat rumah tangga. Selain ponsel SAMSUNG juga
memproduksi kulkas, kipas angin, TV,AC dll. Dengan demikian SAMSUNG terus
melakukan inovasi produk dan meningkatkan citra perusahaan.
Kesimpulan
Dalam menyusun strategi disusun
berdasarkan kondisi yang ada di dalam perusahaan tersebut. Dimana
perusahaan tersebut dalam situasi perubahan dan perkembangan yang sangat cepat
dan pesat, seperti saat ini sehingga mustahil dilakukan estimasi yang tepat dan
akurat. Resikonya agar strategi ini tetap relevan dengan perkembangan yang ada
maka harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap perkembangan teknologi.
Rencana strategis inilah yang akan menentukan apakah apa yang dicita-citakan
SAMSUNG benar-benar terwujud sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut.
Oleh
karena itu, SAMSUNG harus mampu bersaing dan mengerahkan semua potensi yang
dimiliki perusahaan ini untuk menjalankan rencana strategi ini. Samsung merupakan perusahaan yang berfokus
pada teknologi. Perusahaan tersebut melakukan banyak pengembangan sehingga
menjadi perusahaan yang produknya kini banyak dikenal oleh masyarakat.
Strategi-strategi yang dilakukannya berdampak pada prestasi yang luar biasa.
Penekanannya pada brand-image, inovasi produk, sponshorship, R n D, dan desain
sangat membawa hasil. Meskipun begitu kebudayaan tua Korea masih begitu melekat
memberi dampak pada gaya manajemennya yang tidak fleksibel.
Daftar
Pustaka