Nama : Laras Sati
Kelas : 2PA08
NPM : 14512161
Mata Kuliah :
Kesehatan Mental
1. Pengertian Stress
Ø Arti Penting Stress
Ø Pengertian dan Jenis-jenis Coping Stress (+-)
2. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Ø Allport
Ø Carl Rogers
Pembahasan :
1. Pengertian
Stress
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis
saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang
terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang
tidak pasti dan penting. Stress
adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. (ref:edy64).
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya
dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika
menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang
tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai
tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka
dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa
negatif. Para peneliti
berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di
lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres
yang menghalangi dalam mencapai tujuan.Meskipun riset mengenai stres tantangan dan
stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres
tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya
dibanding stres hambatan.
Setiap manusia di dunia ini pasti pernah
merasakan apa itu yang nama nya stress dalam hidupnya. Stress sendiri banyak
dialami individu karena individu tersebut mengalami tekanan hidup. Tetapi
walaupun setiap individu pasti pernah mengalami stress, tingkat stress yang
dialami oleh masing-masing individu itu pasti berbeda-beda, tergantung pada
stressor atau penyebab stress itu sendiri seperti masalah-masalah atau tekanan
hidup yang dialami. Sebelum membahas mengenai Stress lebih lanjut, kita lihat
terlebih dahulu arti penting stress menurut para ahli.
Stress
dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang. Dalam bahasa
sehari – hari stres di kenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut
individu untuk melakukan penyesuaian. Menurut Lazarus & Folkman (1986)
stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari
tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan,
tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Stres
juga adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis (
Chapplin, 1999).
Stres
juga diterangkan sebagai suatu istilah yang digunakan dalam ilmu perilaku dan
ilmu alam untuk mengindikasikan situasi atau kondisi fisik, biologis dan
psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada organisme itu sehingga ia
berada diatas ambang batas kekuatan adaptifnya. (McGrath, dan Wedford dalam
Arend dkk, 1997).
Menurut
Lazarus & Folkman (1986) stres memiliki memiliki tiga bentuk yaitu :
Ø Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau
kejadian tertentu yang menimbulkan stres atau disebut juga dengan stressor.
Ø Respon, yaitu stres yang merupakan suatu
respon atau reaksi individu yang muncul karena adanya situasi tertentu yang
menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara psikologis, seperti: jantung
berdebar, gemetar, pusing, serta respon psikologis seperti: takut, cemas, sulit
berkonsentrasi, dan mudah tersinggung.
Ø Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu
proses dimana individu secara aktif dapat mempengaruhi dampak stres melalui
strategi tingkah laku, kognisi maupun afeksi.
Rice
(2002) mengatakan bahwa stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan
yang menyebabkan individu merasa tegang. Atkinson (2000) mengemukakan bahwa
stres mengacu pada peristiwa yang dirasakan membahayakan kesejahteraan fisik
dan psikologis seseorang. Situasi ini disebut sebagai penyebab stres dan reaksi
individu terhadap situasi stres ini sebagai respon stres. Berdasarkan berbagai
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa stress merupakan suatu keadaan yang
menekan diri individu. Stress terjadi karena antara keinginan dan harapan tidak
sesuai.
Stressor
atau penyebab stress sendiri bisa terjadi karena 3 faktor yaitu :
Ø faktor eksternal atau lingkungan
Ø faktor internal (psikologis)
Ø faktor biologis
Jika
stress pada individu tidak tertangani maka bukan tidak mungkin stress tersebut
akan membuat orang menjadi frustasi. Tingkatan stress pada individu satu sama
lain pasti berbeda, individual differences tersebut yaitu adanya faktor jenis
kelamin, usia, tingkah laku, intelegensi, afeksi, budaya, dll. Karena stress
adalah hal yang alamiah maka bukanlah ketakutan berlebihan yang harus terjadi
ketika stress datang.
Malah
kita harus menjadikan stress sebagai tantangan untuk kita agar kita bisa
mengelola stress itu dengan baik karena jika stress bisa dikelola dengan baik,
stress tersebut akan bisa menjadi bermanfaat untuk kehidupan kita. Cara
mengatasi stress biasa disebut dengan Coping Stress. Apa saja sih yang termasuk
dalam jenis-jenis coping stress?
Jenis-Jenis
Coping Stress :
Individu
dari semua umur mengalami stres dan mencoba untuk mengatasinya. Karena
ketegangan fisik dan emosional yang menyertai stres menimbulkan ketidaknyaman,
seseorang menjadi termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk mengurangi stres.
Hal-hal yang dilakukan bagian dari coping (dalam Jusung, 2006).
Sarafino
(2006) menambahkan bahwa coping adalah proses dimana individu melakukan usaha
untuk mengatur (management) situasi yang dipersepsikan adanya kesenjangan
antara usaha (demands) dan kemampuan (resources) yang dinilai sebagai penyebab
munculnya situasi stres. Menurut Sarafino (2006) usaha coping sangat bervariasi
dan tidak selalu dapat membawa pada solusi dari suatu masalah yang menimbulkan
situasi stres. Individu melakukan proses coping terhadap stres melalui proses
transaksi dengan lingkungan, secara perilaku dan kognitif.
Menurut
Lazarus dan Folkman, ada 2 jenis strategi coping stres, yaitu :
Ø Emotional-Focused Coping
Coping
ini bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap respon emosional terhadap
situasi penyebab stres, baik dalam pendekatan secara behavioral maupun
kognitif. Lazarus dan Folkman (1986) mengemukakan bahwa individu cenderung
menggunakan Emotional-Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa
stresor yang ada tidak dapat diubah atau diatasi. Berikut adalah aspek-aspeknya
:
Self
Control, merupakan suatu bentukdalam penyelesaian masalah dengan cara
mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan
tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
Seeking
Social Support (For Emotional Reason), adalah suatu cara yang dilakukan
individu dalam menghadap masalahnya dengan cara mencari dukungan sosial pada
keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan perhatian.
Positive
Reinterpretation, respon dari suatu individu dengan cara merubah dan
mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba mengambil pandangan positif
dari sebuah masalah (hikmah).
Acceptance,
berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah, karena
dia sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan
masalahnya.
Denial
(avoidance), pengingkaran, suatu cara individu dengan berusaha menyanggah dan
mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang ada pada dirinya
Ø Problem-Focused Coping,
Coping
ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi stres atau memperbesar
sumber daya dan usaha untuk menghadapi stres. Lazarus dan Folkman (1986)
mengemukakan bahwa individu cenderung menggunakan Problem Focused Coping ketika
individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada dapat diubah. Aspek-aspek
yang digunakan individu, yaitu :
Distancing
, ini adalah suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk
menghindar dari permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan
seperti menganggap remeh/lelucon suatu masalah.
Planful
Problem Solving, atau perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan
perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang
teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis.
Positive
Reapraisal, yaitu usah untuk mencar makna positif dari permasalahan dengan
pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal religi.
Self
Control, merupakan suatu bentukdalam penyelesaian masalah dengan cara menahan
diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam
mengambil tindakan.
Escape,
usaha untuk menghilangkan stress dengan melarikan diri dari masalah, dan
beralih pada hal-hal lain, seperti merokok, narkoba, makan banyak dll.
2. Teori
Kepribadian Sehat menurut Allport dan Carl Rogers
Ø Allport
Menurut Allport, individu-individu
yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan
sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat
mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Kepribadian yang matang tidak dikontrol
oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang
yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalamanmasa
kanak-kanak, berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari
paksaan-paksaan masa lampau.
Pandangan orang sehat adalah ke
depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan
datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih
dan bertindak. Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan
motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan
energi-energinya.
Pada tahap perkembangan manapun,
setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi
tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang
sehat. Contohnya seorang remaja membutuhkan penyaluran-penyaluran atas
energinya agar terhindar dari kepribadian yang tidak sehat. Energi itu harus
menemukan jalan keluar, dan apabila energi tidak diungkapkan secara konstruktif
maka mungkin energi akan dilepaskan secara destruktif.
Dimana beberapa anak yang kekurangan
tujuan-tujuan yang berarti dan konstruktif untuk menghabiskan energi mereka,
menyebabkan masalah kenakalan. Dorongan yang bersifat konstruktif adalah sangat
penting bagi orang-orang yang sehat secara psikologis. Orang-orang yang
demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan, dan
impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud,
dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir;
apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk.
Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan.
Ø Carl Rogers
Carl Rogers adalah seorang psikolog
yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client
centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai
terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud,
namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap
bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat.
Dengan kata lain, Rogers memandang
kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit
jiwa, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan
dari kecenderungan alamiah. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu
memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup,
dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi
yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Menurut
Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.
Jadi manusia yang sadar dan rasional
tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh
aliran Freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman
seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat
bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang
masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap
berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Sumber
:
-
Feist, J., Fiest, G. J. (2010). Theories Of
Personality. 7th ed. Boston: Mc Graw Hill.
-
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24670/4/Chapter%20II.pdf
-
TeoriKepribadianAllport.pdf
-
TeoriKepribadianCarlRogers.pdf