Nama : Laras Sati
Kelas : 3PA08
NPM : 14512161
Mata Kuliah : Psikologi Manajement
Pengorganisasian
(Organazing)
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Pengorganisasian
Kata
organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga
atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana
kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar
tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya. Istilah
pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan
didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan
antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara
dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Pengorganisasian (organizing)
adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota
kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara
mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka
bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu
pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang
hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena
itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Mengetahui
dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2. Deskripsi
pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi
aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan
rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan
prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Penunjukkan
sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6. Mendelegasikan
otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
II.
Prinsip
Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu pernyataan dan
suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan
tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama
dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam
tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah
fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang
berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan
aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.
Organisasi dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya
tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa
adanya tujuan.
2.
Esensi organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun
tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab
didelegasikan dari seseorang kepada
orang lain.
Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga
bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima
dan memegang tanggung jawab.
3.
Tanggung jawab dan
otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung
jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas
untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.
Spesialisasi untuk
efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung
jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi
dalam masing-masing bagian tersebut.
5.
Rentang kendali
Rentang kendali
adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini
menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat
dikelola ileh seorang manajer.
Selain
prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang
dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan
pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5
prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1. Prinsip
pembagian kerja
2. Prinsip
satu arah
3. Prinsip
sentralisasi
4. Prinsip
otoritas dan tanggung jawab
5. Prinsip
rantai komando
III.
Proses
Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah
dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah :
1.
Merinci seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Membagi beban kerja ke
dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
3.
Mengkombinasi pekerjaan
anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien.
4.
Penetapan mekanisme
untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang
harmonis.
5.
Memantau efektivitas
organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau
meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses
pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai berikut :
1.
Pemerincian seluruh kegiatan
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Pembagian beban
pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan
oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak
terlalu ringan.
3.
Pengadaan dan
pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
IV.
Struktur
Organisasi
Stoner
dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan
hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan
(Organizational structure can defined as the arrangement and interrelationship
of the component parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi. Faktor-faktor utama yang menentukan
perancangan struktur organisasi adalah:
1.
Strategi organisasi
untuk mencapai tujuannya.
2.
Teknologi yang
digunakan
3.
Anggota dan orang-orang
yang terlibat dalam organisasi
4.
Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur
organisasi terdiri dari :
1.
Spesialisasi kegiatan
berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
2.
Standarisasi kegiatan
yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan
3.
Koordinasi kegiatan
yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4.
Sentralisasi dan
desentralisasi pembuatan keputusan
5.
Ukuran satuan kerja
menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan organisasi memperlihatkan
susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan
menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek
utama suatu struktur organisasi :
1.
Pembagian kerja.
2.
Manajer dan bawahan
atau rantai perintah.
3.
Tipe pekerjaan yang
dilaksanakan
4.
Pengelompokkan
segmen-segmen pekerjaan
5.
Tingkatan manajemen
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Prinsip-prinsip
organisasi adalah :
1.
Organisasi dan tujuan
2.
Esensi organisasi
3.
Tanggung jawab dan
otoritas
4.
Spesialisasi untuk
efisiensi
5.
Rentang kendali
Menurut Stoner (1996)
langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah sedangkan
menurut Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga langkah. Struktur organisasi
dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi
dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
2.
Saran
Mengingat
pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,
T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Siswanto,
H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.